Rabu, 09 Mei 2012

UFC On FOX 3: Diaz Vs Miller


UFC On FOX 3: Diaz Vs Miller is in the book. Event ketiga dari kolaborasi tujuh tahun antara UFC dan FOX ini memiliki warna yang sedikit berbeda dari dua acara sebelumnya; UFC On FOX 3 tidak memiliki star power sebanyak UFC On FOX 1 dan 2. Yang bertanding disini memang merupakan petarung menengah keatas, namun tidak memiliki reputasi dan daya jual sebesar petarung-petarung UFC On FOX 1 dan 2 semacam Junior Dos Santos atau Chael Sonnen. Mungkin UFC sudah sadar dan tidak terlalu menandingkan bintang untuk disiarkan secara cuma-cuma. Berikut ulasan saya akan pertandingan-pertandingan di UFC On FOX 3:

Pat Barry vs Lavar Johnson

Event UFC On FOX 3 dibuka dengan pertandingan antara Pat Barry dan Lavar Johnson. Ketidak konsistenan Barry terlihat sekali pada pertandingan ini. Setelah berhasil memukul jatuh Johnson yang dilanjutkan oleh half guard dan ground and pound, Barry tidak bisa menyelesaikan Johnson. Ini dimanfaatkan oleh Johnson yang kemudian melepaskan diri dari ground control Barry dan menghajarnya dengan kombinasi pukulan yang dahsyat. Lavar Johnson memenangkan pertandingan ini melalui TKO pada ronde pertama. Terus terang, Pat Barry tidak seharusnya berada di UFC. Send him to Strikeforce or elsewhere.

Rousimar Palhares vs Alan Belcher

Di MMA, banyak cara untuk menang. Cara-cara tersebut harus dikuasai hingga tahap tertentu untuk menciptakan keseimbangan kemampuan bertarung. Striking, clinch, takedown, ground control, ground and pound, submission, defense, dan masih banyak lagi hal yang harus dikuasai secara berimbang oleh petarung MMA. Kenapa keseimbangan itu penting? Karena kita tidak bisa menebak secara persis reaksi lawan akan strategi permainan kita. Seandainya kita melakukan strategi A, dan lawan mengantisipasinya dengan B, maka kita harus menggunakan strategi B atau C untuk meng-counter-nya. Hari dimana petarung bisa mencapai puncak kompetisi menggunakan satu strategi seperti Royce Gracie atau Mark Coleman telah berakhir. Hibridasi dan penyempurnaan semua lini adalah yang terpenting saat ini. Itulah mengapa petarung seperti Jon Jones bersinar dengan cerahnya di tahun 2012. Karena ia memiliki tekhnik yang amat sangat mumpuni di semua lini. Namun ironisnya, ini bukan kasus untuk Rousimar Palhares. Dalam pertandingannya melawan Alan Belcher, Palhares menunjukkan strategi permainan satu dimensi dan mudah ditebak. Semua orang tahu betapa mengerikannya kuncian kaki Palhares…tahu dengan amat baiknya sehingga mereka tahu cara mengatasinya. Begitu lepas dari kuncian kaki Palhares, Belcher mampu memposisikan dirinya ke posisi menghimpit (mounted posision) dan menghajar Palhares dengan ground and pound brutal untuk mendapat kemenangan TKO pada ronde pertama

Johny Hendricks vs Josh Koscheck

Untuk petarung yang memiliki latar belakang gulat, pertandingan antara Johny Hendricks melawan Josh Koscheck bukan merupakan pameran kemampuan bergulat keduanya. Malahan, Hendricks melawan Koscheck merupakan ajang jual beli pukulan. Dalam pertandingan ini Hendricks  dan Koscheck menunjukkan striking skill yang sangat bagus. Keduanya bertarung secara agresif dan menarik. Baik Koscheck maupun Hendricks sama sekali tidak bermain hati-hati, mereka bertarung dalam pertandingan yang ketat dan all-out. Namun dalam urusan stand-up fighting, striking skills Hendricks berada setingkat diatas Koscheck. Pukulan Hendricks begitu akurat, cepat, dan bertubi-tubi dengan kombinasi yang bagus bagaikan senapan mesin. Koscheck sendiri bukan striker yang jelek, sebagaimana yang ia tampilkan di pertandingan ini, namun pukulan Koscheck nampak kurang akurat dan kurang banyak dilancarkan. Ini terlihat juga dari total jumlah 91 pukulan yang didaratkan Hendricks dibandingkan dengan 59 pukulan oleh Josh Koscheck. Wajah Koscheck berkali-kali menjadi bulan-bulanan swing, jab, dan uppercut Hendricks. Mata Koscheck yang sempat cedera karena pertandingannya melawan GSP kembali bengkak dalam pertandingan ini. Dalam sedikit sekali takedown attempt yang terdapat di pertandingan ini, hanya satu yang berhasil masuk; takedown oleh Koscheck pada penghujung ronde 3. Seandainya Koscheck mampu mengungguli Hendricks saat berada pada full guard, mungkin pertandingan ini akan lain ceritanya. Namun seperti yang terjadi, hingga ronde tiga berakhir Hendricks mampu bertahan dari posisi Koscheck yang lebih dominan. Di akhir pertandingan Hendricks memenangi pertandingan yang sangat ketat ini melalui split decisions.

Nate Diaz Vs  Jim Miller
Excellence of execution by Diaz!

Kelakuan Diaz bersaudara (terutama Nick) memang menyebalkan. Namun secara objektif, kita tidak bisa menyangkal kemampuan bertarung keduanya. Sebagai yang kurang dikenal dari Diaz bersaudara, Nate menunjukkan gaya bertarung yang tidak kalah sangar dengan sang kakak. Dengan tubuh Nate Diaz yang tinggi dan jangkauan yang panjang, sudah alamiah apabila Jim Miller berusaha untuk melakukan clich dan takedown kepadanya untuk menetralisir keuntungan jaraknya. Namun, strategi tersebut tidak berjalan seperti yang diharapkan karena di pertandingan ini Diaz menunjukkan clinch defense dan clinch striking yang sangat bagus. Pada ronde 1 pertandingan menjadi milik Nate Diaz. Di ronde yang sama, hidung Miller berdarah karena kombinasi jab Diaz. Di ronde ini jua, Miller sempat memposisikan Diaz untuk kemudian memitingnya dengan rear naked choke. Namun Diaz berhasil melepaskan diri sebelum cekikan Miller masuk. Memasuki ronde kedua, pertandingan semakin dimiliki oleh Diaz. Diaz memanfaatkan jangkauannya untuk menghajar Miller yang Nampak kepayahan. Diaz juga beberapa kali mengejek Miller untuk mempengaruhi emosinya. Dan strategi itu berhasil, entah karena panas atau apa, Miller menaikkan tempo permainannya secara gegabah yang pada ujungnya dimanfaatkan dengan baik oleh Diaz yang melancarkan pukulan-pukulannya kepada Miller seperti yang terjadi saat flying knee Miller meleset dan disambut oleh swing Diaz. Pertandingan berakhir setelah Nate Diaz menarik Jim Miller kedalam pull guard, dan mencekiknya dengan single arm guillotine choke yang kemudian diteruskan oleh versi dua tangan dari guillotine choke. Posisi tubuh Diaz yang berada diatas kepala Miller saat mencekiknya dengan guillotine choke sangat tidak biasa. Menunjukkan ground control dan penguasaan akan Brazilian Jiu-Jitsu yang luar biasa. Miller akhirnya menyerah kalah kepada Diaz. Keputusan yang bagus mengingat Miller tertangkap kedalam guillotine choke Diaz dengan lidah tergigit. Siapa tahu apa kemungkinan terburuk baginya apabila dia keras kepala saat itu. Bagi Jim Miller, ini adalah pertama kalinya ia kalah melalui pemberhentian (TKO, KO, submission, technical submission). Rekornya masih bagus, tapi mungkin dia akan bertanding di papan tengah selama beberapa waktu kedepan. Bagi Nate Diaz, kemenangan technical submission atas Jim Miller ini memberikan posisi penantang utama Kejuaraan Kelas Ringan UFC kepadanya. Dia akan bertanding melawan pemenang dari pertandingan ulang antara Benson Henderson dan Frankie Edgar yang akan berlangsung musim panas ini, atau mungkin harus mempertaruhkannya terlebih dahulu dengan Anthony Pettis. Who knows? Posisi penantang utama yang didapatkan oleh Nate Diaz ini juga memiliki makna yang besar baginya dan nama baik Diaz bersaudara. Dengan kemenangan dan posisi yang telah didapatkannya ini, Diaz telah nyaris terlepas dari bayang-bayang sang kakak, Nick, yang selama ini memiliki karir yang lebih cemerlang dan jauh lebih dikenal. Selain itu, sportivitas yang ditunjukkan oleh Diaz kepada Miller setelah pertandingan berakhir menunjukkan bahwa mungkin perilaku Diaz bersaudara tidak sejelek yang dikira orang selama ini.

Overall, UFC On FOX 3 adalah stop-gap event yang bagus sebelum UFC 146 yang menampilkan main cards khusus kelas berat. UFC On FOX 3 adalah event yang solid dan menampilkan aksi yang cukup spektakuler (terutama Hendricks vs Koscheck dan Diaz vs Miller), namun tidak begitu memorable seperti 2 UFC On FOX sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar