Rabu, 05 Mei 2010

MxPx All Star, Bandung 12 Desember 2009












Saya mengetahui tentang adanya MxPx All Star dari teman Facebook saya yang bernama Jimmy Anggara Sukma ketika pada tanggal 11 November 2009 dia men tag foto flyer awal MxPx All Star (di flyer tersebut ditulis bahwa MxPx All Star akan diadakan di Dago Tea House Bandung) ke akun Facebook saya. Saya pun langsung memberitahu orang tua saya mengenai hal ini sembari meminta izin. Mereka mengizinkan saya pergi ke Bandung asalkan saya pergi ke bersama dengan kakak sepupu saya yang bernama Tory Darmawan Hanindriyo (bang Tory). Kemudian pada acara pernikahan saudara sepupu saya pada tanggal 21 November 2009 di Surakarta, saya meminta tolong kepada kakak sepupu saya yang berdomisili di Bandung, yang bernama Horizon Anindita Pranowo, (mas Anta) untuk nanti membelikan tiket pre-sale MxPx All Star dan mereservasikan kamar hotel buat saya dan abang Tory. Pada tanggal 30 November 2009 mas Anta mengabari saya bahwa tiket untuk saya dan bang Tory telah dibeli seharga @ Rp.100.000,- serta mengabari bahwa venue acara dipindah ke Saparua Outdoor dan satu kamar Suite hotel Santika Bandung telah dipesan. Pada hari Sabtu tanggal 5 Desember 2009 saya dan bang Tory membeli tiket pesawat kelas ekonomi, penerbangan paling pagi, maskapai Garuda Indonesia untuk tanggal 12 dan 14 Desember 2009 tujuan Jakarta dan Jogjakarta respectively seharga total Rp.1.400.000,-. Dengan begini, Saya dipastikan bakal nonton dan hati saya pun senang bukan kepalang karena akhirnya saya akan bertemu dengan Mike Herrera dan Kris Roe yang merupakan idola saya.

Dirt happened! Saya baru bangun pada pukul 05:10 WIB padahal pesawat boarding pada pukul 05:40 wib. Saya langsung mandi tanpa menggosok gigi dan keramas, dan bersama dengan bang Tory, yang mengomel – ngomel karena kejelekan pengaturan waktu saya, mencegat taksi yang mangkal di depan Circle K jalan Kaliurang KM 5,5. Dengan kecepatan penuh, kami sampai di bandara Adi Sucipto pada pukul 05:25. Antrian masuk bandara yang panjang membuat saya gelisah bukan main, tapi Alhamdulillah akhirnya kami bisa boarding tepat pada pukul 05:40 WIB.

Perjalanan ke Jakarta ditempuh dalam waktu 50 menit. Pada pukul 06:30 wib kami mendarat di bandara Soekarno-Hatta, dan pada pukul 08:30 WIB melanjutkan perjalanan dari bandara Soekarno-Hatta ke Bandung dengan menaiki angkutan Pemadu Moda tujuan Bandung Supermall. Perjalanan dari Bandung menuju Jakarta ditempuh dalam waktu 3 jam, dan kami turun di Bandung Supermall pada pukul 11:30 WIB. Di Bandung Supermall, kami makan siang terlebih dahulu di Kentucky Fried Chicken dan saya menyempatkan diri membeli sepasang sepatu Macbeth Eliot F.P Mascho di Planet Surf. Setelah shalat dzuhur mas Anta menjemput kami dan kami bertiga menuju ke hotel Santika. Kami sampai di hotel Santika pada sekitar pukul 13:30 WIB. Dan setengah jam kemudian kami di drop oleh mas Anta di Saparua Outdoor untuk menyaksikan acara yang sudah ditunggu – tunggu.

Sesampainya di Saparua Outdoor, kami salah masuk. Bukannya menunggu bersama penonton lainnya di lobby kami malah masuk ke back stage dan mendapati pemandangan yang luar biasa dari kejauhan: Mike Herrera dan Kris Roe sedang latihan. Tapi sebelum sempat mengagumi terlalu lama, kami diberitahu oleh seorang panitia bahwa kami berada di area yang tidak boleh dimasuki penonton, dan diharapkan agar kami segera meninggalkan area ini. Kami pun segera menuju lobby.

Lobby tidak penuh. Mungkin tidak sampai seribu orang yang menonton gig ini. Meski demikian, tempat ini lumayan fun. Ada promo dan mini games yang diadakan oleh stasiun radio lokal dan sebuah merk pasta gigi, serta stan merchandise. Saya berniat membeli sebuah gig shirt. Akan tetapi yang t-shirt yang berukuran L sudah habis terjual. Lalu saya melihat seorang pria kulit putih yang bertubuh kurus tinggi, berbaju merah, berkepala botak, dan bertopi keluar dari exit door sambil membawa sebuah camcorder. Saya pun segera mengenali pria kulit putih tersebut; dia adalah Chris Wilson, bekas drummer Good Charlotte. Saya pun mengajak bang Tory untuk mengikuti Wilson dengan harapan bisa berfoto bersamanya, dan harapan kami terkabul. Pada pukul 03:00 kami memasuki venue.

Venue MxPx All Star sangat luas, akan tetapi berdebu dan tidak memiliki lampu. Kami berdua segera mengambil kesimpulan bahwa acara ini akan selesai sebelum matahari terbenam. Karena tidak boleh membawa minuman dari luar, kami membeli Coca Cola yang dijual oleh McDonald di dalam venue untuk menghilangkan rasa haus saat menunggu. 3 band pembuka MxPx All Star , secara berurutan, adalah Buckskin Bugle, Disconnected, dan Nudist Island. Saya tidak tahu judul dari lagu – lagu yang dibawakan oleh Disconnected dan Nudist Island disini karena saya bukan penggemar dari kedua band tersebut, saya juga hanya mengetahui 2 lagu yang dimainkan oleh Buckskin Bugle. namun saya akan berusaha untuk memberikan penilaian saya akan penampilan mereka.

Band pembuka yang pertama ditampilkan adalah Buckskin Bugle. Lagu mereka yang saya ketahui judulnya adalah “Dengan Kerasnya” dan “Satu Anthem”. Permainan musik Buckskin Bugle rapi dan catchy. Band pembuka kedua adalah Disconnected. Permainan mereka berkendala pada suara dari salah satu gitar mereka , dan synthesizer yang tidak terdengar. Ditengah penampilan Disconnected kami menyempatkan diri untuk berfoto dengan Teddy Bucskin Bugle yang sedang berada di balik security barrier.

Penampilan band pembuka yang ketiga dan terahir adalah Nudist Island. Band punk pop legendaris asal Bandung. Permainan musik Nudist Island rapi dan bertekhnik tinggi meskipun lagu – lagu mereka tidak se catchy Bucksin Bugle. Hal paling menghebohkan pada penampilan Nudist Island adalah digantikannya bassis dan gitaris Nudist Island oleh Kris Roe dan Mike Herrera respectively. What the? Ya, Kris Roe pada bass dan Mike Herrera pada gitar. “Bergabungnya” Kris Roe dan Mike Herrera dengan Nudist Island adalah untuk merayakan ulang tahun Drummer dari Nudist Island yang jatuh pada hari itu. Mereka membawakan lagu klasik dari the Ramones yang berjudul KKK Took My Baby Away. Lagu ini juga pernah di cover oleh MxPx dalam sebuah konser pada album live mereka yang berjudul At The Show. Ugeng, vokalis/gitaris Nudist Island, mengatakan bahwa bisa sepanggung dengan Mike Herrera dan Kris Roe itu adalah mimpi yang jadi kenyataan. Ucapan Ugeng langsung dihujani tepuk tangan penonton termasuk saya.

Setelah break selama kurang lebih 5 menit, MxPx All Star yang beranggotakan Mike Herrera (bass/vokal), Kris Roe (gitar/vokal), dan Chris Wilson (drum) memulai aksi panggung mereka. Lagu pertama yang mereka mainkan adalah My Life Story yang dilanjutkan oleh Secret Weapon. Ditengah penampilan mereka, Mike Herrera menyempatkan diri untuk mengobrol dengan crowd. Herrera berkata seperti ini “Hey, we just played from Kuala Lumpur last night.” Dan crowd pun langsung berteriak “HUUUUUUU!!!” Herrera lalu mengatakan “Yeah! But we love Indonesian crowds better! You guys rock!! Malaysians can suck on this!!” yang disambut oleh cheers dari crowd. Mereka lalu memainkan lagu Do Your Feet Hurt, Tomorrow's Another Day, Buildings Tumble, the Final Slowdance, Today Is In My Way, Doing Time, Middlename, In This Diary dan Yor Boyfriend Sucks karya the Ataris, Chick Magnet, Responsibility, San Dimas Highschool Football Rules milik the Ataris, dan Punk Rawk Show. Banyak crowd yang berpogo dan crowd surfing tanpa memperdulikan pasir yang beterbangan akibat ulah mereka. Senar keempat dari bass milik Mike Herrera putus sesaat sebelum memainkan lagu Punk Rawk Show, sehingga dia harus memainkan lagu itu pada senar ketiga. Total Chaos yang dijadwalkan manggung pada tanggal 13 Desember 2009 datang untuk menonton MxPx All Star. Acara selesai pada pukul 17:30 WIB.

Setelah acara selesai, bang Tory berniat untuk langsung kembali ke hotel. Tapi saya menyuruhnya untuk bersabar dan menunggu di exit door dengan harapan bisa mencegat Herrera dan Roe untuk berfoto bersama. Setelah 30 menit menunggu, Kris Roe keluar. Saya mengajaknya berfoto bersama, tapi saya dilarang oleh bodyguardnya. Saya kecewa tapi tidak patah semangat. Saya segera menuju ke backstage dan melihat Mike Herrera sedang dikerubuti oleh fans, panitia dan wartawan. Tanpa membuang waktu saya langsung masuk ke backstage dan mengajak Mike Herrera berfoto bersama. Sebelum dia masuk ke mobil, saya memberi topi trucker saya sebagai kenang – kenangan. Di backstage saya juga berfoto dengan Rob Chaos. Sebelum kembali ke hotel, kami menyempatkan diri untuk berfoto dengan Buckskin Bugle. Band opening act terbaik hari itu. Saya tiba di hotel dengan suara serak karena sepanjang konser berteriak – teriak dan sing along, dan tubuh yang capek setengah mati. Tapi saya merasakan puas sekali bisa menyaksikan MxPx All Star. Setelah beristirahat sejenak, kami mengelilingi kota Bandung untuk mencari makan. Keesokan harinya kami pergi ke Jakarta dan stay sehari di rumah bang Tory di Bintaro. Di Jakarta kami menyempatkan diri untuk pergi ke Pondok Indah Mall, dan saya membeli sebuah Macbeth New Era baseball cap. Subuh hari senin tanggal 14 Desember kami pulang ke Jogja dengan membawa banyak cerita dan foto.

Sebenarnya ada banyak hal yang ingin saya bicarakan dengan Herrera dan Roe. Terutama mengenai peran lagu – lagu MxPx dan The Ataris yang banyak saya jadikan anthem dalam hidup saya. Lagu yang bisa saya mainkan untuk pertama kali adalah Punk Rawk Show, dan lagu yang pertama kali saya perdengarkan ke pacar pertama saya back in high school adalah I.O.U One Galaxy. Saya tidak tahu apa yang terlintas di pikiran Herrera dan Roe ketika mereka melihat wajah saya secara langsung untuk pertama kalinya. I guess I’m not the center of their universes, but they are the centers of mine. Mereka adalah role model saya, plain and simple. Saya harap saya bisa bertemu lagi dengan mereka di kesempatan yang lain.